5 tinggal di jerman minimum 6 bulan maksimum 12 bulan. 6. belum pernah menjadi Au pair di jerman. Tugas au pair adalah menjaga anak dan membantu tugas rumah, dimana jam kerja 6 jam/hari. 30 jam/minggu , jika melebihi jam kerja, au pair mendapat ganti hari liburnnya. Mendapat libur 1 hari per minggu dan kalau kerja 1 tahun mendapat libur selama DeskripsiSinopsis #MuseumTravelogue Australia. #MuseumTravelogue Australia bukan merupakan buku catatan perjalanan biasa! Dikemas dalam bentuk 31 cerita pendek mengenai museum-museum di Australia, buku ini menceritakan pengalaman, inspirasi dan pelajaran yang didapatkan oleh penulisnya terkait perkembangan paradigma museum, tata pamer, Maintenanceand repair all macinery on board. Main Engine, Auxiliary Engine. Maintenance and repair Conveyor system include Jackboom spreeder. Maintenance and repair Excavator Komatsu PC 2000 & PC 1600. Reporting, controlling Fuel oil & lubricant oil Consumption. Reporting daily, weekly, monthly maintenance activity. Attention: From 26 September 2021, 11.00 PM (UTC), it is no longer required for e- Visa applicant to submit his/her passport and original supporting documents in person at the Royal Thai Embassy/Consulate. After the e- Visa application has been approved, a confirmation e-mail will be sent to applicants. SAYAMEMPUNYAI PENGALAMAN DI TASKA MAKCIK SAYA SEBAGAI PART TIME saya ramlah Zailani berumur 40 rumah dan mempunyai 2 org ank.pengalaman mengasuh selama 8 jaga pada hari Isnin hingga Jumaat dari pagi hingga lewat di area Hi, I am Angela Tiew. I am currently an au pair to a Beijing expatriate family, taking care of a TipsMembuat Motivation Letter yang Dapat Menjadi Pertimbangan. 1.Kenali lebih dalam perusahaan atau beasiswa yang akan kita lamar. Ketika akan melamar suatu pekerjaan atau besiswa, sudah selayaknya kita mengenal lebih dekat dan lebih dalam mengenai perusahaan ataupun beasiswa tersebut. Agar tujuan kita pun tidak menjadi kabur dan kita Aupair berasal dari bahasa prancis “at par” atau “equal to” artinya sejajar, intinya Au pair itu berasal dari Eropa dimana pada jaman perbudakan ditiadakan tetapi orang orang kaya tetap butuh seseorang untuk membantu mereka di rumah untuk mengurus anak anak, maka pada abad 19, pemerintah membuat peraturan untuk tetap bisa membantu keluarga tersebut SonFX. Apa itu program Au Pair? Bagaimana cara mendaftar jadi seorang Au Pair dan apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi? Buat kamu yang ingin merasakan pengalaman hidup di luar negeri, kamu bisa coba daftar menjadi seorang Au Pair. Au Pair adalah program pertukaran budaya yang memberi kesempatan bagi anak muda untuk tinggal di luar negeri dalam kurun waktu tertentu. Sebagai seorang Au Pair, kamu akan tinggal di rumah host family dan membantu dalam hal pekerjaan rumah – mostly sih menemani anak – walaupun kadang ada juga pekerjaan lain seperti memasak atau bersih-bersih. Bisa dibilang tanggung jawab utama kamu mirip seperti seorang nanny. Sebagai gantinya, host family akan menyediakan tempat tinggal dan juga memberikan uang saku. Keuntungan bagi yang mengikuti program ini, selain bisa tinggal di negara baru, juga bisa belajar bahasa, mengenal kebudayaan negara tersebut, dan tentunya merasakan pengalaman baru. Bagi host family juga lebih hemat karena untuk hire nanny ataupun housekeeper di luar negeri itu sangat mahal. Nah, kalau kamu memiliki rencana di luar negeri, terutama bagi yang suka anak-anak, pas banget artikel ini akan sangat membantu. Sebelumnya aku juga pernah sharing tentang pengalaman kuliah di China gratis yang juga bisa menjadi opsi lain untuk melanjutkan studi dan tinggal di luar negeri. Cara menjadi seorang Au Pair Ada beberapa cara untuk apply untuk program Au Pair yaitu Menggunakan website atau sejenis platform untuk mempertemukan calon Au Pair dan calon host family yang match satu sama lain. Di website ini, calon Au Pair membuat profil sebaik dan sejujur mungkin. Jika host family tertarik maka mereka bisa menghubungi kamu di website tersebut. Menggunakan agen. Jika kamu baru di dunia Au Pair, sebaiknya menggunakan agen agar lebih mudah mempersiapkan dokumen dan sebagainya. Banyak agen seperti Full Hope Au Pair, Smiling Face, dan lainnya. Aku pakai Full Hope sewaktu ke Belanda. Kalian bisa menghubungi Full Hope Au Pair di alamat ini Citra Harmoni A2-11 Trosobo, Sidoarjo, Jawa Timur 081344150740. Berikut adalah langkah-langkah dan syarat untuk mendaftar jadi seorang Au Pair mandiri melalu platform pencarian yang ada Step 1 Membuka akun Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah membuat akun gratis di situs pencarian Au Pair. Isi informasi yang diminta seperti Prefensi pribadi – pengennya jaga anak di kisaran umur berapa, preferensi negara yang ingin kamu datangi, kira-kira tanggal berapa kamu bisa mulai kerja. Data diri – seperti tanggal lahir, latar belakang pendidikan, kemampuan bahasa, dan informasi kontak. Kamu juga bisa menambahkan surat perkenalan untuk host family. Step 2 Menentukan negara tujuan Saat ini ada 22 negara yang menerima Au Pair, kebanyakan sih negara-negara di Eropa. Nah, setiap negara memiliki persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Tidak semua negara menerima Au Pair dari Indonesia, jadi sebaiknya kamu cek dulu apakah memenuhi persyaratan negara tersebut. Sebagai orang Indonesia kamu bisa ikut program Au Pair ke negara Amerika Australia Belgia Denmark Belanda Inggris Prancis Finlandia Italia Irlandia Islandia Jerman Lexembourg Spanyol Swedia Swiss Norwegia Selengkapnya kamu bisa cek klik sini untuk cek bisa ke negara mana saja sesuai kriteria kamu. Step 3 Memenuhi persyaratan Au Pair Melanjutkan poin di atas, syarat atau kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang Au Pair diantaranya adalah Umur. Setiap negara memiliki persyaratan umur yang berbeda namun pada umumnya harus berumur antara 18 – 30 tahun. Kewarganegaraan. Beberapa negara hanya meneriman Au Pair dari negara tertentu saja. Kemampuan Bahasa Inggris yang baik. Akan lebih baik jika bisa sedikit berbicara bahasa negara tujuan tersebut atau bersedia mempelajari bahasa negara tujuan. Bersedia tinggal di negara tujuan selama waktu yang ditentukan. Ada yang minimal 3 bulan, minimal 6 bulan, bahkan 1 tahun. Belum menikah dan tidak mempunyai anak. Tujuan utama dari program ini adalah pertukaran budaya, sehingga yang dicari adalah anak muda yang ingin mendapat pengalaman baru. Syarat lainnya. Contohnya di Amerika harus punya driving license. Persyaratan di negara tertentu juga mengharuskan kamu memiliki dana yang cukup untuk mengurus visa, tiket pesawat, dan juga biaya hidup pas baru datang. Syarat lengkap sesuai negara bisa cek disini. Step 4 Mencari dan menghubungi host family Langkah selanjutnya adalah mencari host family. Data diri kamu akan dicocokkan dengan kriteria dari host family. Kamu juga bisa melihat list host family dan juga requirement yang diminta – misalnya umur anak yang perlu kamu jaga, jumlah jam kerja, deksripsi pekerjaan, hingga uang saku yang akan kamu dapatkan. Setelah dapat yang cocok, kamu bisa menghubungi mereka lewat messanging system di situs tersebut. Kalau host family juga tertarik sama kamu, mereka akan mengatur interview online, bisa lewat skype atau video call. Nah, disinilah kedua pihak bisa saling berkenalan, diskusi tentang apa yang di-expect dari kamu. Kamu bisa tanya tentang kewajiban yang harus kamu jalani, jam kerja, uang saku, hari libur, biaya apa saja yang ditanggung, dan detil lainnya. Step 5 Tanda tangan kontrak Au Pair Kalau interview-nya lancar, kamu senang sama condition yang diberikan oleh host family, mereka juga senang untuk menerima kamu sebagai Au Pair, maka kedua pihak akan tanda tangan kontrak. Dengan cara ini, kedua pihak jelas dengan kewajiban dan juga tanggung jawab masing-masing sehingga kedepannya bisa menjalin hubungan yang baik. Step 6 Mempersiapkan diri untuk pindah Setelah diterima tinggal membeli tiket pesawat, mengurus visa atau dokumen lain yang dibutuhkan. Kamu harus tahu visa apa yang kamu butuhkan karena setiap negara punya syarat yang berbeda-beda. Contohnya aja untuk Amerika, kamu harus menggunakan agen untuk mengurus visa tipe J-1. Di Australia, kamu harus apply work and holiday visa, di Eropa beda lagi. Komunikasikan segala hal dengan baik dengan host family – apakah mereka akan menanggung biaya-biaya seperti tiket dan pengurusan visa atau tidak host family tidak berkewajiban untuk menanggung biaya ini. Dan yang terakhir, persiapkan diri sebaik-baiknya untuk tinggal di luar negeri dalam jangka yang cukup lama. Nonanomad meng-interview seorang wanita asli Makassar yang bernama Lena Sesilia Auw tentang pengalaman sebagi seorang Au Pair di Belanda dan juga Denmark. Kamu bisa cek instagram pribadi dan juga channel youtube-nya buat lebih tahu tentang pengalaman Lena! Kenapa tertarik mengikuti program Au Pair? Awalnya itu saat aku ke New Zealand untuk liburan, terus seru banget gitu rasanya tinggal di luar negeri. Nah, aku googling lah cara hidup dan bekerja di luar negeri. Ada banyak sekali cara, tetapi yang membuat aku paling tertarik adalah program Au Pair karena konsepnya tinggal dengan keluarga asuh, bisa ngerasain budaya luar seperti apa dan bisa berinteraksi dengan anak-anak bule yang lucu. Ke negara mana dan berapa lama? Pertama kali aku jadi Au Pair itu ke Belanda dengan kontrak selama 1 tahun. Setelah selesai kontrak, aku lanjut lagi ke Denmark. Kontrak di Denmark selama 2 tahun. Natalan bersama teman-teman Persiapan apa yang diperlukan sebelum pindah kesana? Pertama, yang harus kita siapkan otomatis adalah mental karena budaya Indonesia dan Eropa itu sangat berbeda. Apalagi kita perginya seorang diri dan hidup dengan keluarga baru – otomatis mental harus kuat. Perbagus Bahasa Inggris agar tidak kesulitan berkomunikasi saat sudah berada di negara tujuan. Selain mempersiapkan mental dan bahasa, juga bisa mempersiapkan beberapa kebutuhan lainnya seperti jaket dan sepatu. Perbedaan suhu antara Indonesia dan negara Eropa lumayan besar, jaket tebal adalah salah satu bawaan yang wajib. Makanan camilan khas kotamu juga boleh kamu bawa untuk mengobati rasa rindu jika tiba-tiba teringat kampung halaman. Rutinitas sehari-hari sebagai Au Pair? Aktivitas tergantung dari kebutuhan host family, tetapi normally fokus utama kita adalah anak-anak. Host family aku adalah orang yang sibuk. Sebagai CEO, waktu mereka sangat terbatas, oleh karena itu mereka membutuhkan Au Pair. Mereka juga tetap menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan anak-anak saat weekend. Karena itu, biasanya aku libur pas weekend. Tugas aku sebagai Au Pair contohnya menyiapkan breakfast dan lunch, mengantar anak ke sekolah, memastikan mereka mengerjakan tugas dan PR saat pulang dari sekolah. Selain itu main bersama mereka saat sengang. Aku juga menyiapkan dinner karena aku juga hobi memasak. Permintaan mereka juga adalah Au Pair yang bisa masak. Aku juga melakukan kerja rumah tangga ringan seperti tyding up dan organizing. Lena dan host family Hal baru yang dipelajari ketika menjadi Au Pair? Aku belajar banyak hal positif yang aku dapatkan. Salah satunya hidup aku jadi lebih teratur karena bangun lebih awal. Hidup aku juga jadi lebih termotivasi dan terstruktur. Selain itu aku juga belajar untuk selalu tepat waktu, mengolah keuangan dengan baik, dan tentu saja mengetahui hal-hal seputar Eropa. Biaya apa saja yang perlu kita keluarkan? Apakah digaji? Biaya yang dikeluarkan ini beragam ya Belanda dan Denmark berbeda. Saat aku ke Belanda, aku menyiapkan dana skitar 15 jutaan. Itu termasuk biaya legalisir akte, translate dokumen-dokumen, fee agen, dan tiket pp dan penginapan Makassar-Jakarta selama proses pengurusan visa. Tentu saja jika teman-teman tinggal di jakarta pasti jauh lebih murah. Untuk visa sesuai kesepakatan, ada yang host family tanggung semua, ada yang bagi dua. Kalau aku, biaya pengurusan visa dan tiket pesawat pulang pergi ditanggung oleh host family. Untuk gaji, kita mendapat pocket money atau uang saku setiap bulannya. Setiap negara berbeda, untuk Belanda standarnya 340 euro, Denmark kurang lebih skitar 500 euro. Pengalaman seru yang bisa diceritakan? Banyak, contohnya aku bisa traveling bareng teman-teman ke berbagai negara di Eropa, naik hingga puncak Menara Eiffel, juga mendapat surprise ulang tahun dari keluarga asuh. Menikmati cherry blossom di Denmark Tips bagi teman-teman yang ingin ikut program Au Pair? Pastikan Bahasa Inggrisnya lancar, paling tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Lebih baik lagi kalau udah punya pengalaman dengan anak-anak, dan tampilah apa adanya. Tips nih saat interview, ketika kamu menceritakan dirimu dan kehidupanmu, ceritakanlah sesantai mungkin dan tidak usah berlebihan. Mereka ingin melihat bahwa kamu adalah pribadi yang jujur, menyenangkan dan apa adanya. Suka duka jadi Aupair? Semuanya pasti ada suka dan duka. Begitu pula pengalaman sebagai Au Pair. Sukanya adalah, kita bisa kenal dengan orang baru, belajar budaya baru, traveling ke negara-negara tetangga, punya peluang hidup di luar negeri. Dukanya, kadang kita agak susah beradaptasi dengan keluarga baru dengan latar belakang yang berbeda jauh. Orang-orang Eropa terkenal disiplin dan direct speak, jadi jika kita tidak sesuai standar mereka, kesalahpahaman bisa terjadi. Saat kesalahpahaman itu terjadi, biasanya kita jadi home sick dan pengen pulang. Tetapi semua pengalaman Au Pair ini membuat aku menjadi lebih mencintai diri sendiri dan tentunya lebih dewasa. Baca juga 12 Pekerjaan yang bisa Membawa Kamu Keliling Dunia Stockholm, Sweden Penutup Gimana? Tertarik untuk jadi seorang Au Pair? Kalau kamu punya pengalaman seru sebagai Au Pair bisa juga share di kolom komentar di bawah. Terima kasih juga kepada Lena yang telah bersedia berbagi pengalaman serunya. Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih. Post Views 2,117 Apa itu Aupair? Aupair Adalah Program yang Akan Membawamu ke Jerman Berbagai Macam Keuntungan Mengikuti Program AUPAIR dan Pengertian Aupair Adalah Apa Sajakah Syarat Aupair Adalah yang Wajib Dipersiapkan Berita Lain yang Berkaitan Author Recent Posts About Me Hai Saya Aldy, seorang profesional IT dan SEO Specialist dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di industri teknologi informasi. Saya memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan teknis yang kuat dalam pengembangan web, manajemen server, dan keamanan informasi. merupakan salah satu produk yang saya kerjakan selama karir dibidang web development, saya telah berhasil mengintegrasikan pengetahuan teknologi informasi dan SEO untuk membantu klien saya demi mencapai tujuan bisnisnyaTeknorus Media sendiri merupakan salah satu situs di jagat internet yang membahas seputar perkembangan teknologi, dan review film film yang populer di Indonesia. di buat dengan passion dan sepenuh hati. Silahkan tinggalkan komentar atau hubungi kami di halaman about us Aupair Adalah, Apa itu Aupair, dan Bagaimana Cara Daftarnya- Pergi ke Jerman kini bukanlah sebuah impian, Anda bisa mewujudkannya dengan berbagai macam program yang disediakan oleh pemerintah dan lembaga terpercaya lainnya. Dahulu untuk bisa pergi ke Jerman seseorang harus diterima di salah universitas untuk melanjutkan pendidikan atau bekerja. Rasanya sangat sulit untuk bisa pergi ke Jerman untuk wisata karena membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Namun sekarang tidak lagi, Anda bisa pergi ke Jerman bahkan dibayar. Bagaimana caranya? Apakah program yang disediakan oleh lembaga atau pemerintah Jerman tersebut berlaku untuk orang Indonesia? Semua informasi terkait bagaimana Anda bisa pergi ke Jerman dengan mudah akan disajikan secara lengkap dalam artikel ini. Jangan lupa catat dan lengkapi seluruh persyaratan yang dibutuhkan. Baca Juga Iklim di Jerman, Begini Karakteristik Iklim di Jerman Selama Setahun Penuh Apa itu Aupair? Aupair Adalah Program yang Akan Membawamu ke Jerman Sebuah program yang memiliki tujuan utama untuk memberikan pertukaran kebudayaan dan dapat dimanfaatkan oleh orang Indonesia tidak lain adalah au pair. Kebudayaan yang akan dipelajari berbagai macam dan yang utama adalah mempelajari bahasa asing. Sebenarnya program ini tidak hanya dijalankan di Jerman saja namun di seluruh negara lain seperti Amerika, Australia, Perancis, Inggris. Negara-negara tersebut adalah negara yang menyelenggarakan aupair dan penerima au pair. Sasaran negara yang akan mengikuti program ini adalah orang Asia. Jadi tidak hanya orang Indonesia saja yang berkesempatan untuk mengikutinya. Lalu apa itu au pair sebenarnya? Apabila dilihat dari namanya artinya adalah kesamaan’ dalam bahasa Perancis. Arti tersebut telah mendeskripsikan program airpair sendiri. Jadi aupair adalah program yang digunakan untuk pertukaran kebudayaan. Dimana para pesertanya akan mendapatkan kesempatan tinggal dan belajar di negara yang dituju. Pertukaran yang harus dilakukan adalah merawat anak dari keluarga yang menerima. Sekilas akan terdengar seperti pembantu rumah tangga namun sangat jauh berbeda. Bahkan sebagai buktinya banyak sekali mahasiswa mengikuti program ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Berbagai Macam Keuntungan Mengikuti Program AUPAIR dan Pengertian Aupair Adalah Banyak sekali keuntungan yang akan didapatkan oleh seseorang yang mengikuti program aupair. Berikut ini berbagai macam keuntungan setelah mengikuti aupair di Jerman. – Mendapatkan upah bulanan sebesar 260 euro – Memiliki kesempatan untuk kursus bahasa Jerman dengan biaya setidaknya 50 euro per bulannya. – Mendapatkan biaya transportasi pulang pergi selama setahun tinggal – Mendapatkan asuransi kesehatan dalam satu tahun -Mendapatkan tempat tinggal bersama dengan keluarga yang membutuhkan – Memiliki hari libur selama satu hari dalam satu minggu Jadi masalah tempat tinggal, makan dan transportasi sudah tidak menjadi masalah ketika sedang mengikuti program ini. Anda juga akan mendapatkan waktu luang untuk berlibur sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati di awal. Apabila keluarga membutuhkan bantuan di saat hari libur tersebut maka mereka akan menggantinya di minggu berikutnya. Semua program au pair yang selama ini telah berjalan memiliki pengawasan dari pemerintah. Jadi bagi imigran yang mengikuti program au pair bisa tetap aman dan nyaman. Telah banyak orang Indonesia yang mengikuti program ini dan akhirnya bisa melanjutkan kuliah di Jerman dan mahir bahasa Jerman. Bersedia dikontrak selama satu tahun atau lebih menjadi komitmen yang harus ditepati sesuai dengan perjanjian awal dengan keluarga yang membutuhkan. Dilihat dari banyaknya keuntungan ini tidak heran bahwa banyak orang Asia yang berminat mengikutinya. Setidaknya memiliki pengalaman untuk pergi dan tinggal lama di Jerman tidak akan pernah terlupakan. Anda juga akan membuka wawasan luas tentang dunia luar. Jika keuntungan sangat menarik apa tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan? Selama tinggal di Jerman bersama keluarga baru di sana, Anda memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengasuh anak. Semua perhatian dan keseharian adalah mempersiapkan anak sekolah dari pagi hingga akan tidur. Tentu tugas tersebut tidaklah sulit bagi Anda yang menyukai dan berpengalaman mengasuh anak. Apa Sajakah Syarat Aupair Adalah yang Wajib Dipersiapkan Tidak begitu saja bisa langsung berangkat ke Jerman untuk mengikuti program ini. Semua pengumpulan berkas dan syarat lainnya tidak perlu dilakukan di Jerman namun bisa dilakukan di negara asal pelamar. Anda harus giat untuk mencari informasi kira-kira keluarga mana saja yang sedang membutuhkan aupair. Beberapa syarat yang harus dipenuhi agar keluarga tersebut dapat memilih Anda sebagai au pair mereka. Semua syarat yang dibutuhkan untuk mengikuti program aupair adalah sebagai berikut ini Batasan umur yang diperbolehkan untuk mengikuti program ini adalah 18-26 tahun. Bagi Anda yang masih memiliki batasan umur tersebut atau akan memasuki umur tersebut sebaiknya persiapkan diri dengan syarat yang lainnya. 2. Belum memiliki anak Para peserta tidak boleh memiliki anak untuk bisa mengikuti program ini. Kebanyakan yang akan terpilih masih single dan memiliki kecintaan di bidang mengasuh anak. 3. Pengalaman Semakin banyak pengalaman yang dimiliki akan semakin baik. Jika Anda pernah bekerja atau magang di tempat pengasuhan anak maka akan menjadi pengalaman yang mendukung resume. Pastikan Anda mendapatkan surat rekomendasi. 4. Kemampuan bahasa Walaupun disana Anda akan belajar lebih jauh tentang bahasa Jerman, untuk bisa mengikuti aupair setidaknya harus menguasai bahasa dasar. Mereka yang mengikuti program ini harus memiliki kemampuan level A1 bahasa Jerman. Kemampuan dan pengalaman tersebut adalah syarat dasar. Sedangkan ada beberapa dokumen yang harus dipersiapkan seperti formulir au pair, surat untuk keluarga yang membutuhkan, surat keterangan sehat, foto keluarga sendiri dalam bentuk presentasi, dan sertifikat bahasa level A1. Anda juga harus menyertakan surat izin mengemudi untuk mengemudikan mobil. Bagi Anda yang belum bisa harus memiliki keinginan untuk bisa mengendarai mobil. Selama bekerja, keluarga akan membutuhkan au pair yang dapat mengendarai mobil untuk mengantar seluruh kegiatan anak mereka. KesimpulanTanggal2023-04-29JudulAupair AdalahRating5Product Name Aupair AdalahPriceUSD 20Product Availability Available in Store Only Home » Australia Au Pair » Pengalaman menjadi Au Pair di Australia No Agent-Agent Club Hi, kenalkan nama saya Vita. Mungkin kalian yang buka blog saya ini sudah sedikit tahu menahu tentang apa au pair itu ya, jadi saya gak bahas lagi au pair itu apa secara mendetail. Tapi setahu saya terakhir browsing gak tahu kalau sekarang belum ada yang bahas mengenai pengalaman menjadi au pair di Australia Aussie/ OZ. Well, saya mau berbagi sedikit mengenai pengalaman menjadi Au Pair di negeri Kangguru ini. Saya tahu mengenai Au Pair berawal dari salah satu postingan di LINE yang membahas tentang cara gratis jalan-jalan ke luar negri. saya baca tuh, eh nemu Au Pair disalah satu poinnya. Dari sana, saya mendalami apa itu Au Pair melalui guru segala umat yaitu Gugel. Waktu masih awal2, saya masih ambigu negara yang menjadi tujuan saya. Waktu itu tulisan yang saya temui rata2 adalah orang2 Indo yg telah menjadi Au Pair di negara Jerman, Perancis, Belanda, pokoknya Eropa. Jangan bayangkan usaha saya mencari Host Family hostfam seperti membalik tempe diatas wajan. Mungkin sekitar 7-9 bulan yang saya habisin untuk mendapatkan hostfam dengan chemistry yg ajib. Pengalaman detail dan gimana step2 biar bisa dapet hostfam mungkin saya ceritain di judul yang lain atau ,mungkin saya edit ini tulisan tp gak tau kapan bakal nulis haha. Semoga gak males aja Well, back to the main topic. Tanggal 14 November 2016 saya landing di Melbourne. Hostfam saya ada di Shepparton about 2 hours driving from Melbourne. Hostfam saya adalah pasangan mix yaitu Sundanese and Scottish dengan 1 daughter umur 2 tahun. Awalnya saya berencana stay 3 bulan, tapi akhirnya di extend sama hostfam jadi 6 bulan, karena mereka ngerasa cucok meong saya sama kinerja saya. Hostfam kerja di tempat yg sama dan jarak tempat kerja dari rumah sekitar 1 jam driving. Jadi saya 12 jam messing around with Annabelle anak yg saya asuh. Apa sih yang harus kalian siapin ketika jadi Au Pair ini berdasarkan pengalaman pribadi saya yes 1. Sayang ANAK ini KUDU, WAJIB dan FARDHU 'AIN !!!! secara main sama anak kecil adalah agenda utama utk Au Pair. Pastinya kalian harus paham anak kecil gak bisa ditebak pikiran dan tingkahnya. Kalian juga kan harus siap dengan segala kemungkinan karakter yang bakal dimiliki sama anak2 yg bakal kalian asuh, bisa jadi anaknya anteng atau pendiam, aktif jingkrak2, nakal, atau apapun itu. Kalian juga lebih baik punya pengalaman tentang mengasuh anak bahkan bisa dikatakan juga wajib. Bisa jadi adik sendiri, ponakan, anak tetangga, anak sendiri, anak siapapun lah. Karena umumnya hostfam akan lebih memilih kandidat yg punya pengalaman. Emang sih yang gak punya pengalaman bisa jadi punya kemungkinan dilirik tergantung luck kalian ketika ditanya2 asal confident jawabnya. oh ya, kalau di Indo kan umumnya yg berurusan dg anak kecil cuman cewek ya, jangan salah cowok bisa juga. Para babang2 bule cakep bin tamvan dr Europe juga banyak yg jadi Au Pair disini kok. ada juga dulu saya nemuin cowok Indo yg jadi Au Pair di Europe, kalo gak salah di Belanda atau dimana gitu, lupa. 2. Mahir ENGLISH ya secara OZ gitu loh, masak ya kalian mau ngomong bahasa ngapak atau betawi. Hostfam pastinya akan melakukan interview Skype, Messenger, Whatsapp, Viber. Itu adalah aplikasi yang sering dipakai. Biasanya kalian akan ditanyai kenapa pengen jadi Au Pair, pengalaman kalian, ability kalian, macem2 deh. Bahkan pernah saya dikasih case study sama calon hostfam tentang kasus2 yg mungkin akan saya hadapi ketika mengasuh anak2 mereka. Jawaban saya sebenernya memuaskan calon hostfam tapi karena mereka di UK yang pada waktu itu saya belum tahu kalau UK gak bisa mjd negara tujuan saya utk jadi Au Pair, jadinya batal deh. ada kok tulisan yang membahas tentang hal itu. di negara selain oz juga komunikasinya pake English kan, kecuali kalo kalian punya dasar bahasa lain. Disini juga ada lho hostfam yg asalnya dari luar oz Europe misalnya, mereka juga suka and more than welcome kalo kalian bisa berbahasa yg mereka kuasai. terkadang ada hostfam juga yang tertarik dengan bahasa tertentu dan ingin memperdalam belajarnya dengan menghost aupair kerumahnya, kan Au Pair juga dalam sejarahnya adalah untuk pertukaran budaya. Ketika selesai interview, baru kemudian kalian akan diajak diskusi mengenai job desk kalian dan lainnya serta tentunya waw waw waw POCKET MONEY Pockey. NB kalian juga sebaiknya tau mengenai aturan Au Pair di negara tujuan kayak minimum jam kerja dan pockey karena disetiap negara beda2. Tapi inget gak semua negara punya aturan mengenai Au Pair cuman negara tertentu, lagi, gugling aja. Biar pas nego harga, kalian bisa nawarin harga yg realistis. 3. Tahan BOSEN ini tergantung ya. Bentar, saya jelasin alasannya. yang pertama main job kalian adalah mengurus anak2 hostfam selama mereka kerja atau berdasarkan kesepakatan yang telah kalian buat. nah minimal orang kan bakal kerja 8jam selama 5 hari dalam seminggu umumnya. nah dalam waktu itu juga kalian akan bersama dengan anak2 mereka. balik lagi itu tergantung, ada juga hostfam yang kerja dalam waktu yang lebih singkat, ada juga yang lebih lama. kalo saya kebagian jam yang super duper lama karena hostfam saya kerja di tempat yang lumayan jauh. mereka kerja di bistro, sebenernya mereka cuman kerja 7-8 jam sehari dimana 3 jam untuk lunch dan 4-5 jam untuk dinner. di sela istirahat yang ada waktu 2-3 jam mereka gak bisa pulang karena jaraknya jauh. Ditambah lagi saya gak bisa nyetir. hostfam punya 2 mobil, dan mereka cuma pake 1 mobil utk kerja krn mereka kerjanya samaan. sebenernya mereka mempersilakan utk pake mobil kalo saya mau, saya sih mau mau aja, tp kan saya gak bs nyetir, ya apalah arti mobil itu kalo kek gitu keadaannya. Nah, kalian yg bisa nyetir mungkin bisa agak gak bosen ya secara bisa sliwar sliwer pake mobil. Sebagian besar hostfam memang menyediakan mobil krn mungkin kalian diminta utk antar jemput anak mereka di sekolah. Mereka juga biasanya membebaskan kalian pake mobil di luar itu tergantung kesepakatan. Kalian bisa tuh explore tempat2 di OZ ketika day off atau pas anak2 lg sekolah, pokoknya pas off duty. Untuk itu kalian juga harus punya SIM, SIM internasional lebih diutamakan, karena utk keamanan dan kepercayaan hostfam juga gak bakal ambil risiko ngebiarin kalian nyetir tp gak punya SIM. Mungkin itu dulu aja ya, lanjut lagi lain kali. Maaf lagi kalau gak menarik tulisannya. Nanti kalau tidak ada kemalasan bakal saya edit dan tambahin info. info lbh lanjut kalian bisa komen atau follow saya di IG vitanurnovi Ada video hostkid yang saya asuh tuh disitu, jd kalian bisa liat penampakannya... Oh iya jgn lupa baca postingan saya tentang hal yang wajib kamu ketahui sebelum menjadi Au Pair ya sebelum bertanya. sama baca juga tentang rincian pembuatan Work and Holiday Visa yang sudah selesai saya tulis juga, soalnya banyak yang DM tapi blm baca itu semua, jadi banyak pertanyaan yg mubazir Salam Ceria... Thanks for reading Pengalaman menjadi Au Pair di Australia No Agent-Agent Club Labels Australia Au Pair Au-Pair Pertukaran Budaya Au-Pair adalah program pertukaran budaya dengan cara peserta tinggal di rumah host family. Secara bahasa, Au-Pair berasal dari bahasa Prancis yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi on a pair yang juga dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi menjadi peserta, Anda akan menjadi asisten domestic dari negara asing yang bekerja dan tinggal dengan keluarga angkat host family serta berperan menjadi bagian dari keluarga mereka. Oleh karena itu, orang tersebut juga ikut serta dalam tanggung jawab keluarga angkatnya itu. Dengan bergabung menjadi peserta, hubungan Anda dengan host family menjadi erat dan bukan tidak mungkin, setelah program selesai Anda tetap menjalin hubungan yang baik dengan host family. Au-Pair di Jerman Di Indonesia istilah Au-Pair mungkin terdengar asing. Hanya saja di negara-negara maju seperti contohnya Australia, Amerika maupun negara-negara di kawasan Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Jerman program ini sudah lazim. Di Eropa, program ini sangat diminati karena manfaatnya yang sangat banyak, yaitu salah satunya Anda bisa mendapatkan pengetahuan baru terkait budaya host family serta melatih skill untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang baru. Menurut peraturan yang berlaku di Jerman, syarat bekerja sebagai Au-Pair usianya tidak boleh kurang dari 18 tahun dan maksimal berumur 25 tahun. Belum mempunyai anak dan memiliki kesehatan yang baik. Selain itu mereka juga harus memiliki ijazah penguasaan Bahasa Jerman tingkat dasar yakni A1-A2.Bila semua syarat ini terpenuhi maka kesempatan mengikuti program Au-Pair pun terbuka. Meskipun demikian ada juga keluarga Jerman yang mencari tenaga Au-Pair umumnya dengan mengutamakan pelamar yang memiliki pengalaman di bidang rumah tangga dan mengurus anak. Hapuskan Paradigma Au-Pair Merupakan Pembantu Au-Pair itu BUKAN merupakan seorang pembantu rumah tangga atau sama dengan baby yang sudah disebutkan di atas, peserta program Au-Pair akan menjadi bagian dari keluarga angkat host family nya itu dan memiliki posisi yang sejajar dengan mereka. Bila diibaratkan berarti mereka akan berperan sebagai Kakak. Program ini memberikan kesempatan pada peserta untuk memiliki keluarga baru dengan latar belakang dan budaya yang sangat berbeda. Selain mendapatkan keluarga baru, peserta juga akan mendapatkan pengalaman dan uang saku. Program yang sangat menarik bukan? Persyaratan AuPair Seperti yang sudah disebutkan pula di atas. Bahwa mengikuti Au-Pair itu tetap perlu persiapan karena Anda akan bertemu dengan banyak orang baru dan tentunya akan mempelajari budaya yang baru. Maka dari itu, berikut kami jabarkan lagi di sini ya, persiapan apa saja yang wajib Anda siapkan apabila tertarik mengikuti program iniSertifikat bahasa Jerman tingkat dasar A1-A2. Lebih bagus lagi apabila sudah mulai masuk ke tingkat menengah B1. yang kuat untuk mengikuti program Au-Pair mental yang mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Kursus Bahasa Jerman Bersama Bright Education Indonesia Konsultasikan mimpi Anda untuk dapat pergi ke Jerman, bekerja dan tinggal bahkan melanjutkan kembali sekolah/kuliah di sana dengan jasa konseling, kami pun memiliki tim pengajar bahasa Jerman yang sudah terbukti dapat menghadirkan peserta-peserta calon Azubi mahir berbahasa Jerman. Program Persiapan AU-PAIR Jerman – Rp. – Benefit Cita-cita Anda untuk pergi, lalu tinggal dan bekerja dalam program Ausbildung di Jerman akan kami support 100%. Dukungan apa saja yang akan Anda dapatkan? Les bahasa Jerman sampai lulus. Penerjemahan dokumen ke dalam bahasa Jerman. Pembuatan Visa. Pencarian keluarga angkat yang sudah mengcover kebutuhan Anda. Tempat Tinggal Uang Makan Asuransi Kesehatan Akses Transportasi Sekolah Bahasa Untuk informasi lebih lanjut, silahkan gunakan tombol menu di bawah ini Kalau dengar istilah aupair, mungkin beberapa dari kita langsung connect’ ke program aupair di beberapa negara Eropa, seperti Jerman, Prancis dan lain-lain. Tapi sebenarnya, beberapa tahun terakhir ini, kebutuhan untuk mempekerjakan Aupair di Australia terus meningkat. Alasannya?Australia termasuk salah satu negara dengan biaya hidup yang cukup tinggi dimana kedua orang tua dituntut untuk bekerja agar kebutuhan hidup keluarga terus terpenuhi. Disaat bekerja, anak biasanya dititipkan ke Childcare Childcare Center ini pun tidaklah sedikit. Tarif childcare per hari berkisar 70-120 dollar yang mana kalau dirupiahkah mencapai 700ribu sampai akan Childcare ini memunculkan alternatif lain, yaitu Aupair. Apa sih aupair itu?Mungkin kalau orang yang tidak paham betul langsung akan bilang bahwa aupair sama halnya dengan prt’ alias pembantu rumah tangga. Sebenarnya agak sulit menghilangkan stereotype ini karena dari awal pun perspektif tentang childcare di negara barat dan timur sudah berbeda. Di negara Barat, pekerjaan yang terkait dengan anak sangatlah dihargai. Jika di negara Timur pekerjaan kantoran adalah segalanya, disini practical skill lebih dihargai. Contohnya, gaji tukang bangunan disini bisa dua kali lipat dari gaji pekerja kantoran. Tapi, tukang disini diharuskan punya license dan menguasai balik lagi ke Aupair. Aupair sendiri asalnya dari bahasa Prancis yang kurang lebih dimaknai sebagai big sister atau big brother. Sebagai aupair kita akan bekerja untuk host family kita. Walau begitu, mereka akan memperlakukan kita sebagai keluarga sendiri. Banyak hal yang bisa kita pelajari selama menjadi aupair. Bagi saya sendiri, saya mempelajari cara parenting orang barat, merasakan banyak hal baru , menemui budaya baru. Dan yang paling penting mendapatkan keluarga menyerah kalau kalian belum menemukan keluarga yang cocok dengan kalian. Saya pun berganti 3 kali sampai akhirnya menemukan mereka yang pas dengan saya. Hal yang harus dipastikan saat melamar menjadi Aupair Jam kerja per minggu Waktu off Detail pekerjaan beberapa host family, menginginkan tambahan tugas rumah seperti cleaning. Gaji kisaran gaji aupair adalah 200- 400 tergantung banyak faktor. Misalnya faktor lokasi. Ketika saya aupair di daerah yang agak jauh dari pusat kota, mereka hanya membayar sayah 200, padahal saya juga harus membersihkan rumah. Tapi ketika saya pindah ke daerah yang lebih dekat dengan kota mereka membayar saya 250, kemudian menjadi 300 ketika saya meminta naik gaji. Jika kalian bisa mengendari mobil, ini akan jadi poin plus. Selain itu jam kerja juga pasti diperhitungkan, aupair yang hanya mendapatkan off sehari dalam seminggu tentunya akan digaji lebih. NoteSaya punya tips untuk beberapa orang, khususnya yang muslim, saran saya jangan bawa-bawa soal agama di awal interview atau perkenalan. Karena pada dasarnya, agama adalah urusan masing-masing tiap orang. Cukup pastikan bahwa waktu istirahat cukup untuk melakukan salat. Sebagai contoh, saya mulau kerja jam 9 dan selesai jam 7 dengan waktu istirahat jam 12 sampai jam 1. Sebisa mungkin saya atur untuk salat dan hasilnya oke saja. Walau kadang saya harus menjamak salat zuhur dan asar. Ketika musim panas, biasanya asar selesai jam masih mungkin jika kalian salat setelah jam saya bilang seperti ini, karena dari percakapan dengan beberapa orang employer, mereka sering salah paham jika beberapa orang dari awal minta izin untuk salat saat itu pada hakikatnya flexible dan mudah beradaptasi, pasti kalian akan paham sendiri membagi waktu setelah beberapa aupair terlalu kecil?Well, ini sebenarnya cukup tentatif, tapi menurut saya sebenarnya kerja sebagai aupair dbandingkan dengan kerja casual lain seperti di restoran dan semacamnya kurang lebih sama saja. Setelah saya bertanya pada beberapa teman yang kerja di restoran, mereka bilang bisa mendapatkan 500-700 per minggu. Ok, ini tentunya belum dikurangi dengan uang makan yang setidaknya minimal , sewa kamar dan transportasi. Menurut saya setidaknya untuk 3 hal ini, kita bisa menghabiskan 200- 400. Jadi pad akhirnya hampir sama saja. Keuntungan menjadi aupair? Sangat membantu, untuk kita yang tidak punya banyak kenalan saat datang Menginjakkan kaki di negara asing tentunya membutuhkan banyak keberanian. Saya ingat 3 bulan pertama adalah masa terberat. Sangat banyak hal asing yang kita temui. Bekerja sebagai aupair sangat membantu saya. Saya tidak cemas tidak punya uang untuk makan atau merasa lebih aman karena ada kelurga yang menjaga saya. Santai dan tidak ribet Menurut saya sendiri yang sekarang sudah tidak menjadi aupair, pekerjaan aupair ini lebih santai dan tidak ribet. Saat ini saya harus bangun jam 6 pagi dan bolak- balik naik bis atau train. Saat saya menjadi aupair, saya bangun hampir jam 9 pagi, kemudian makanan pun sudah disiapkan host family. Saya benar- benar menjaga anak saja. Mendapatkan keluarga baru Selain itu, saya tidak kesepian dan selalu saja ada hal baru yang saya rasakan dari host family. Jika kalian beruntung, kalian benar- benar tidak akan merasa seperti bekerja, kalian hanya merasa seperti menjaga adik sendiri. Melatih bahasa inggris Gunakan kesempatan tinggal dengan orang lokal sebaik mungkin. Ajak mereka untuk mengobrol dan biarkan mereka tahu tentang kebudayaan banyak hal baruSaya sangat senang mengamati hal- hal baru atau mendalami perspektif orang tentang suatu hal. Kalian akan tercengang dengan uniknya dunia ini. Buka banyak topik dan gali perspektif mereka. Jangan hanya menjadi patung. Kekurangan menjadi aupair Tidak cocok untuk mereka yang datang untuk memburu uang Australia sangatlah cocok untuk mereka yang ingin mengumpulkan pundi uang sebanyak mungkin. Tapi sayangnya, aupair bukanlah pilihan yang cocok. Alternatif lain, kalian bisa bekerja sebagai aupair di awal kedatangan kalian sampai kalian merasa cukup nyaman dan pd dengan Australia, setelah kalian paham dan menguasai kondisi sekitar, kalian bisa mulai mencari pekerjaan lain yang sekiranya lebih menjanjikan. Kurangnya privacy Untuk kalian yang menjunjung tinggi privacy, sepertinya pekerjaan ini kurang cocok. Bukan berarti kita tidak mendapatkan privacy, tapi jika dibandingkan dengan tinggal sendiri jelas berbeda, kadang anak yang saya jaga pun bisa masuk ke kamar saya walau jam kerja saya sudah habis. Disini, kalian hanya butuh ketegasan. Karena kalian pun punya hak. Kurang bebas Sebaik apapun host family kalian, kalian tetaplah menumpang dimana kita harus menjaga attitude kita. Kita tidak bisa sebebas hidup sendiri. So, should you be aupair?Well, semua kembali ke pribadi masing- dengan matang prioritas kalian. Apa tujuan kalian datang ke Australia dan untuk yang tidak suka anak kecil, menjadi aupair tidaklah harus menyukai anak kecil. saya menjadi aupair dilatarbelakangi alasan terpaksa. Situasi saya saat itu, mengharuskan saya untuk segera bekerja. Sebelumnya saya tidak pernah banyak interaksi dengan anak kecil dan tidak pernah ada niatan untuk bekerja dengan anak kecil tapi setelah terjun lansung, i think it’s not that bad. In fact, it amazes me how fascinating they are. How they feel happy for every single thing, makes me think that i am not thankful enough. Saya juga pernah mencoba untuk bekerja di restoran karena terhasut teman-teman, tapi setelah itu saya sadar bahwa saya jauh lebih memilih untuk bekerja dengan anak-anak.

pengalaman au pair di australia